"Pamanakal Pung Karja"  

Celoteh Herlina

Extra Joke For Mr. President

hari ini Ambon bakal jadi tenar lagi, gimana enggak, dua koran lokal yang aku baca pagi ini memberitakan tentang pengibaran bendera RMS di depan SBY, oleh sekelompok pemuda dengan menyamar sebagai penari cakalele.
pertama baca berita itu, aku kaget tapi sampe aku posting, yang tersisa adalah rasa bangga + lucu. kenapa begitu, karena bagi aku yang orang ambon, pengibaran bendera RMS tuh hal yang biasa (walau aku cuma dengar cerita adekku yang SD nya di daerah agak pedalaman). Kalo gak salah di hampir tiap ulang tahun RMS, di daerah-daerah tertentu, terutama di daerah-daerah yang bisa dikategorikan pedalaman, bendera RMS rutin dikibarkan, salah satu yang diceritakan padaku adalah di sekolahan SD negeri, tempat adekku sekolah. so..., menurutku hal itu biasa. yang bikin aku merasa agak lucu dan bangga, adalah keberanian anak-anak muda itu, mengibarkannya, hanya dari jarak sekitar 8 m, dari Presiden NKRI. Well, Nyong.., ale kabaresi paskali.
Menurutku para pemuda itu luar biasa. kalo dilihat, apa sih yang mereka lakukan, cuma ngibarin bendera, di depan Presiden, that's all. mereka gak nembak, gak nombakkin, gak ngelemparin pisau, gak nge bom, atau perbuatan yang bisa membahayakan Presiden secara fisik. tapi yang jelas, Presiden SBY, kudu malu dah, di negaranya sendiri, didepan rakyatnya, dia dilecehkan oleh sekelompok pemuda yang mengibarkan bendera separatis, dan hanya itu, hanya mengibarkan bendera.
he he he, Nyong Ambon.., beta banga ale brani. tapi katong lia dolo dia punya dudu masalah. khusus for Mr. President, anda harusnya merasa bangga punya generasi muda seberani mereka, liat lho mereka gak punya devense apapun, mereka bahkan mungkin tahu, setelah peristiwa tersebut banyak hal buruk bisa terjadi sama mereka, but they still doing that.
yang aku ingin bilang adalah, presiden harusnya bisa bertanya pada dirinya, pada organ kerjanya, apa sih yang salah, kok sampai ada rakyat yang mau memisahkan diri, walau mungkin yang dicurigai adalah pihak luar, but once again kalo dirumah sendiri cukup makan, cukup bahagia, cukup nyaman, cukup partisipasi, cukup didengarkan, cukup diperhatikan, apa perlu kita minta bantuan tetangga.
Sebaiknya bapak Presiden, jangan menghukum anak-anak muda itu, menurut aku mereka mengeluarkan protes dengan sangat indah, tapi bentuknya tetap sebuah protes yang tajam, bukan kepalsuan yang selalu ditampilkan oleh Pemda atau pemerintah setempat kalo ada pembesar-pembesar yang mo datang berkunjung, semuanya di make-up, semuanya dibikin bagus, dijadikan standar.
Aku yakin, SBY bisa, Ayolah Pak, lihatlah pelangi dibalik badai.

“Dimana kah dia”  

Celoteh Herlina

Tak di pagi, pun siang
Juga malam
Tetap kau tak kutemui
Sudah kubolak-balik
Kuhadiri gelaran waktu
Di tiap helaian hari
Tak jua kau kutemui

Masih panjangkah kisah ini
Mengapa begitu kuat
Menentang angin
Karungkan badai

Jika memang ini sejati
Mengapa ragu menggalau

duh.., Engkau,
Sang Penjaga hati
Aduanku ini, doa untuk bahagianya

Message in a Bottle lagi,...  

Celoteh Herlina

kemaren, tanggal 24 Juni, aku ke Pantai Depok lagi. sepertti biasa lah makan, tapi kali ini ditraktir, asyiikkk!!!.
lagi dan lagi, seperti selalu, aku nggak lupa nulis message in a bottle, semoga kemanapun (kayaknya gak kemana-mana) air laut membawanya, suatu saat dia akan mengirimkan sinyalnya padaku.
aku akan terus menunggu.

Aku Minta Maaf, Mina Gomenasai!!!!!  

Celoteh Herlina

Hari ini, aku melakukan lagi sebah kesalahan besar, inginnya aku nggak melakukannya, tapi gimana lagi, mamapapa, maafkan aku, aku tahu lagi dan lagi aku mengambil jalan yang salah. hanya berharap kalian tidak akan pernah tahu, dan semoga tak lagi-lagi aku membuat kalian meneteskan air mata.
selalu dan selalu, aku mengambil jalan-jalan yang salah, sueerr!!!, semua itu aku lakuin untuk kembali ke jalan yang benar, walau aku gak tahu, apakah aku akan benar-benar bisa kembali.

aku minta maaf, pada diriku sendiri, karena aku telah mengkhianati janjiku, aku janji untuk percaya pada kemampuan tubuhku untuk self healing, aku percaya pada medicine non fabrique, aku udah janji gak mau merusak ginjalku dengan menambahkan obat-obatan yang terlalu memanjakan manusia, aku janji untuk tidak mengkonsumsi antibiotik, penghilang sakit, penurun bengkak, etc. tapi hari ini kulanggar janji itu, aku beli vitamin, aku beli obat batuk dan antiseptik mulut.

aku minta maaf, pada diriku sendiri, karena aku telah mengkhianati janjiku, aku janji untuk mulai mencoba hidup tidak hedon, anti kemapanan, bahwa uang bukanlah segalanya, bahwa masih banyak hal lain yang bisa bikin manusia survive dan bahagia. tapi hari ini, aku mengkhianati diriku lagi, aku sangat butuh uang, aku butuh pengobatan, aku butuh membeli makanan yang higienis, aku minum lagi air mineral kemasan (yang sudah kukutuki mereknya), aku mengkhianati diriku.

aku minta maaf, pada teman-temanku,di NTT, di desa-desa miskin di Indonesia, di Etopia, di jalanan, di kolong jembatan, di TPA atau dimanapun yang kalian sangat sulit memperoleh makanan, hari ini aku mengkhianati kalian, aku makan fast food, junkfood, kapitalis food. sebuah dada ayam goreng yang crispy jadi santap siangku, dengan beringas aku melahapnya. aku salah, aku khianati kalian.

aku minta maaf, pada temanku, yang sakit, yang tak mampu beli obat dan membayar biaya perawatan, maafkan aku, hari ini membeli obat di apotik Waralaba yang buka 24 jam, aku beli obat batuk, antiseptik dan vitamin C, maafkan aku, khianati kalian.

maafkan aku, kulakukan semua ini dengan penuh kesadaran dan juga pertimbangan, ada hal-hal yang ingin kucapai, segera, dan itulah yang kurasa harus kulakukan (emang aku pragmatais, sialan!!!)

aku minta maaf, Pada Tuhan, semoga Dia mau memafkan dosaku yang sangat banyaknya.
semoga orang-orang yang kukhianati mau memaafkanku,
semoga mamapapa memafkan dan memahami salah langkahku.

aku minta maaf, Gomenasai, Mina Gomenasai!!!...

Kebahagian yang Gamang  

Celoteh Herlina



Pada setiap pagi, di Lapangan Jogonalan, pada setiap terbitnya mentari, membelah, menyibak cantiknya hijau sawah yang membentang luas di seberang jalannya.

Lalu, aku tertegun, dari Seberang, ke kelapangan hijau aku memandang. So amazing, ada banyak yang tercipta..., ada berbagai ruang, seperti menjelma 3 dimensi di hadapanku.., tentang perasaanku, tentang masa depan yang kuimpikan, tentang harapan-harapan, tentang rasa-rasa putus asa itu, pokonya tentang semuanya, di kombinasikan, dan tetap jadi sebuah kebahagiaan..., kebahagiaan yang gamang.

bahagia tetapi miris.

seiring mentari semakin naik, semakin indah, tapi cuma sebentar, lalu jalanan mulai ramai, menutupi semuanya, membatasi sekarang dan nanti ku, menghilanglah khayalku...,

tapi setiap kali, kapanpun, diwaktu apapun, ketika aku lewat di jalanan depam sawah di seberang lapangan Jogonalan, maka perasaan aneh itu akan selalu muncul..., dan di alam yang paling jauh semampu kudengar, ada bisikan.."bahagia yang gamang".