Aku rindu laut,
Seperti sungai yang bermuara ke laut,
Seperti itu pula aku merindukan laut
Rasanya telah berabad aku tak bersua dengannya
Pantai, sering kukunjungi, tapi pantai adalah tepian
Daerah perbatasan, wilayah antara
Bukan laut yang semerbak misteri dan agung
Yang menyapu hati dengan segala aroma kesejukannya
Laut, aku merindukanmu
Layaknya sungai rindu muara.
Aku ingin hilang melebur
Hingga tak ada lagi air mata dan senyum
Cinta dan benci
Hanya ada laut, segala cinta, segala harap, segala tangis, segala nasib
Bermuara, pulang ke tujuan
Rinduku, laut..
Biar aku menjelma ikan-ikan kecil, plankton, rumput laut
Pasirmu, birumu, anginmu
Apapun…, asalkan denganmu
Asal menemukanmu.
Laut…
Segalaku inginkan engkau
Semua yang ada padaku rindukan dirimu
Torehan ini karena sesuatu yang berdiam di hati, keluar lewat laku, melompat dari ucap, tercermin dari pandangan. Namun sayang, dia terkadang kecil menjadi besar, semakin besar, lalu mengecil lagi, fluktuatif, bahkan kadang hilang. sesuatu hal langka yang bagiku sangatlah berharga karena sulit meperolehnya, lebih sulit lagi menjaganya.
This entry was posted
on 11:09 PM
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.
Archives
- June 2008 (3)
- May 2008 (1)
- April 2008 (2)
- February 2008 (2)
- December 2007 (1)
- November 2007 (1)
- October 2007 (2)
- August 2007 (2)
- July 2007 (2)
- June 2007 (5)
- May 2007 (1)
- April 2007 (1)
- March 2007 (1)
- February 2007 (1)
- August 2006 (1)
- April 2006 (1)
- February 2006 (3)
- January 2006 (2)
- December 2005 (4)
- October 2005 (2)
- September 2005 (1)
- July 2005 (1)
- June 2005 (1)
- April 2005 (2)
- January 2005 (2)
- December 2004 (2)
- November 2004 (1)
0 comments